AIR
A.
Pengertian Air
Air
merupakan substansi kimia dengan rumus kimia H2O. Air pada kondisi standar atau
yang dapat digunakan bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau.
Air merupakan sumber daya alam yang tidak terbatas, akan tetapi air memiliki
sifat alami sebagai pelarut, oleh karena itu air sangat mudah terkontaminasi
oleh bahan-bahan atau zat kimia yang dapat mencemari keadaan air tersebut. Air
merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi
kehidupan dan peri kehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan umum,
sehingga merupakan modal dasar dan faktor utama pembangunan. Penggunaan air
yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini
terutama untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri.
Kehilangan air untuk 15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang
diakibatkan oleh dehidrasi. Karenanya orang dewasa perlu meminum minimal
sebanyak 1,5 – 2 liter air sehari untuk keseimbangan dalam tubuh dan membantu
proses metabolisme. Air ada di berbagai lapisan bumi, di permukaan bumi, udara,
dan di dalam bumi. Air di dalam bumi disebut air tanah sebagai sumber mata air.
Air hujan yang jatuh ke bumi diserap oleh tanah menjadi air tanah. Mata air di
gunung sebagai sumber aliran air sungai. Semua sungai mengalirkan airnya ke
laut. Air laut dapat menguap oleh pemanasan sinar matahari. Uap air menjadi
awan atau mendung sebagai bakal hujan. Air di alam mengalami daur ulang
sebagaimana ditunjukkan gambar di bawah ini:
Sumber : GuruPendidikan.Com
Gambar 1.1 Air ada di berbagai lapisan bumi
mengalami daur ulang
Sebaran
air di bumi berbeda-beda, menyebabkan adanya pembagian iklim di bumi. Bagian
bumi yang mengandung air disebut Hidrosfer. Air memiliki fase berbeda-beda
dipengaruhi oleh faktor suhu. Daerah kutub permukaannya ditutupi oleh air beku
(es/salju), karena daerah ini suhunya sangat dingin, mendekati suhu 0 derajat
Celcius. Air mulai membeku pada suhu 4 derajat Celcius sehingga disebut suhu
anomali air. Gurun mengandung sangat sedikit air, sehingga tampak gersang,
karena suhu di daerah ini sangat panas. Daerah yang kandungan airnya banyak
menyebabkan tanahnya menjadi subur dan makmur. Tanah subur dapat ditanami
tumbuhan apa saja.
Indonesia
diapit oleh dua benua, yaitu benua Asia dan Australia. Indonesia sendiri
terletak di daerah katulistiwa. Dengan demikian, Indonesia terletak pada garis
balik perpindahan letak matahari terhadap bumi; hal inilah yang menyebabkan
perbedaan suhu di antara kedua benua. Bilamana matahari berkedudukan di bagian
belahan Utara Bumi (daratan benua Asia), maka menyebabkan udara di daerah Asia
bertekanan rendah dan di belahan Selatan Bumi (daerah benua Australia)
bertekanan tinggi, sehingga bertiuplah angin dari Tenggara ke Barat Laut. Angin
ini melewati laut-laut yang sempit sehingga sangat sedikit membawa uap air;
akibatnya di Indonesia mengalami musim kemarau atau kurang air hujan. Sebaliknya,
bilamana posisi matahari pada Garis Balik Selatan, maka suhu di daerah
Australis panas, udaranya bertekanan rendah, dan di daerah Asia bertekanan
tinggi; akibatnya angin bertiup dari Barat Daya ke Timur Laut. Karena angin ini
melewati lautan yang luas (Lautan Indonesia), sehingga banyak membawa uap air;
akibatnya di Indonesia mengalami musim penghujan atau banyak air. Oleh karena
Indonesia Barat memiliki banyak gunung yang tinggi-tinggi, menyebabkan uap air
yang dibawa oleh angin Barat Daya tadi sehingga di daerah ini banyak hujan. Hal
yang sebaliknya terjadi pada daerah Indonesia bagian Timur, sehingga daerah ini
curah hujannya sangat rendah.
Indonesia
bagian Tengah yaitu Kabupaten Kepulauan Selayar yang memiliki tipe iklim yang
termasuk tipe B dan C, musim hujan terjadi pada bulan November hingga Juni dan
sebaliknya musim kemarau pada bulan Agustus hingga September. Secara umum curah
hujan yang terjadi cukup tinggi dan sangat dipengaruhi oleh angin musiman.
Berdasarkan komposisinya, air ada dua macam, yaitu air murni dan air tak murni. Air murni hanya mengandung 2 atom H (hydrogen) dan 1 atom O (oksigen), sehingga rumusnya H2O. Air di alam adalah tidak murni, karena mengandung mineral. Untuk mendapatkan air murni harus disuling, maka air murni disebut air suling.
Tetapi
berdasarkan tingkat kesehatannya, ada air bersih dan air kotor. Air bersih
merupakan air yang bebas dari bahan berbahaya dan kuman penyakit. Air kotor
mengandung kotoran, apakah mengandung lumpur, kuman, atau bahan berbahaya bagi
kesehatan. Air kotor biasanya ke luar dari limbah pabrik, limbah rumah tangga,
atau tercemar oleh bahan pencemar lainnya. Bagaimanakah tanda- tanda air kotor
? Air kotor ditandai oleh warnanya yang tidak jernih, baunya yang tidak enak,
rasanya pun tidak enak, dan mungkin ditemukan pula mikroba. Mikroba adalah
jasad renik, mahluk hidup yang sangat kecil dan hanya bias dilihat dengan
bantuan mikroskop. Ada mikroba yang bersifat berbahaya atau merusak kesehatan
tubuh. Air kotor dapat diolah menjadi air bersih melalui proses penjernihan. Proses
penjernihan air kotor dapat dilakukan melalui penjernihan air secara sederhana.
Gambar : 1.2 Proses penjernihan air kotor menjadi
air bersih
B.
Sumber Air
1.
Sumber Air di Alam
Sumber air di alam terdiri atas air
laut, air atmosfir (air metereologik), air permukaan, dan air tanah.
a.
Air Laut
Laut merupakan Perairan
yang lebih sempit dari samudra dan terdiri atas laut pedalaman, laut
pertengahan, dan laut tepi. Berdasarkan proses terjadinya, laut dibedakan
menjadi laut transgresi dan laut insgresi.
Dalam kamus sains bergambar yang disebut dengan laut merupakan sesuatu yang hidup di air laut, misalnya bahari, dan ekologi laut yang biasanya mengandung 2,8 % natrium klorida, 0,4 % magnesium klorida, 0,2 % magnesium sulfat, 0,1 % kalsium sulfat, dan 0,1% kalium klorida. Berdasarkan letaknya dibedakan atas laut pedalaman, laut tepi, laut tengah, dan samudra. Laut paling luas di seluruh dunia adalah Laut Cina selatan. Laut seluruhnya 2.974.600 km2, diapit oleh gugusan kepulauan Filipina (Timur), Vietnam (Barat), Serawak (Selatan), dan Cina (Utara). Lautan atau samudra paling luas adalah samudra pasifik terdiri dari 45,8% dari seluruh bagian samudra di dunia yang berjumlah 165.250.000 km2. Letaknya di antara ketiga benua Amerika dan Asia/Australia. Laut merupakan suatu kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.
b. Air Atmosfir, Air Meteriologik
Dalam kehidupan sehari-hari air ini dikenal sebagai air hujan. Dapat terjadi pengotoran dengan adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran – kotoran industri/debu dan lain sebagainya tetapi dalam keadaan murni sangat bersih. Sehingga untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya tidak menampung air hujan pada saat hujan baru turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan memiliki sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi (karatan). Disamping itu air hujan ini mempunyai sifat lunak sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun. Air atmosfir (air hujan) masih dalam keadaan murni, sangat bersih. Tetapi karena adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri debu dan lain sebagainya, maka untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum, hendaknya jangan menampung air hujan saat hujan mulai turun karena air hujan yang pertama kali turun tersebut masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi (karatan). Air hujan ini juga memiliki sifat lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.
Sifat lunak yang dimaksud adalah tingkat kesadahan air hujan yang melebihi ambang batas water hardness (kesadahan air). Dari segi kuantitas, air hujan tergantung pada besar kecilnya curah hujan, sehingga air hujan tidak mencukupi untuk persediaan umum karena jumlahnya berfluktuasi. Begitu pula bila dilihat dari segi kontinuitasnya, air hujan tidak dapat diambil secara terus menerus karena tergantung pada musim. Pada musim kemarau kemungkinan air akan menurun karena tidak ada penambahan air hujan.
c. Air Permukaan
Menurut Chandra (2006)
dalam buku Pengantar Kesehatan Lingkungan, air permukaan merupakan salah satu
sumber penting bahan baku air bersih. Faktor- faktor yang harus diperhatikan,
antara lain :
1) Mutu atau kualitas baku
2) Jumlah atau kuantitasnya
3) Kontinuitasnya
Air permukaan adalah
air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Air permukaan seringkali merupakan
sumber air yang paling tercemar, baik karena kegiatan manusia, fauna, flora,
dan zat-zat lainnya. Air permukaan meliputi :
1. Air Sungai
Air sungai memiliki derajat pengotoran yang tinggi sekali. Hal ini karena selama pengalirannnya mendapat pengotoran, misalnya oleh lumpur, batang- batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya. Oleh karena itu dalam penggunaannya sebagai air minum haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna.
2. Air Rawa
Kebanyakan air rawa berwarna kuning coklat yang disebabkan oleh adanya zat – zat organis yang telah membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air. Dengan adanya pembusukan kadar zat organis yang tinggi tersebut, maka umumnya kadar mangan (Mn) akan tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O2 kurang sekali (anaerob), maka unsur-unsur mangan (Mn) ini akan larut.
d. Air Tanah
Menurut Chandra (2006)
dalam buku Pengantar Kesehatan lingkungan, air tanah merupakan sebagian air
hujan yang mencapai permukaan bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan
menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan
menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan terjadinya kesadahan pada air.
Kesadahan pada air ini akan menyebabkan air mengandung zat-zat mineral dalam
konsentrasi. Zat-zat mineral tersebut antara lain kalsium, magnesium, dan logam
berat seperti besi dan mangan.
1)
Air Tanah
Dangkal
Air
tanah dangkal terjadi karena daya proses peresapan air dari permukaan tanah.
Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah
akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang
terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia
tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah di sini berfungsi
sebagai saringan. Disamping penyaringan, pengotoran juga masih terus
berlangsung, terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah
menemui lapisan rapat air, air yang akan terkumpul merupakan air tanah dangkal
dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air minum melaui sumur-sumur
dangkal.
2)
Air Tanah
Dalam
Air tanah dalam dikenal juga dengan air artesis. Air ini terdapat diantara dua lapisan kedap air. Lapisan diantara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Pengambilan air tanah dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamnya sehingga dalam suatu kedalaman (biasanya antara 100-300 m) akan didapatkan suatu lapis air. Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur ke luar dan dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artesis. Jika air tidak dapat ke luar dengan sendirinya, maka digunakan pompa untuk membantu pengeluaran air tanah dalam ini.
3)
Mata Air
Mata
air merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata
air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan
kualitas/kuantitasnya sama dengan keadaan air dalam. Berdasarkan keluarnya
(munculnya ke permukaan tanah) mata air dapat dibedakan atas :
a.
Mata Air
Rembesan, yaitu mata air yang airnya keluar dari lereng-lereng,
b. Umbul, yaitu mata air dimana airnya keluar ke permukaan pada suatu dataran.
C. Sifat-sifat Air
Secara
umum air memiliki sifat-sifat sebagai berikut: (1) Air yang tenang selalu datar
permukaannya; (2) Air memiliki gaya tekan ke segala arah; (3) Air dapat
melarutkan zat tertentu; (4) Air memiliki massa jenis satu, karena setiap
satuan sentimeter kubiknya menghasilkan satu gram, atau setiap satuan desimeter
kubiknya menghasilkan massa sebesar satu kilogram; (5) Air dapat berubah wujud
akibat pengaruh suhu lingkungannya.
Aliran air bergerak dari permukaan yang tinggi ke permukaan yang lebih rendah. Bila permukaan air sama, maka air dalam keadaan tenang atau tidak bergerak lagi. Air dalam bejana berhubungan permukaannya selalu sama, kecuali air pada pipa kapiler. Perbedaan ketinggian permukaan air antara ke duanya, menentukan derasnya aliran air. Aliran atau gerakan air yang deras dapat dimanfaatkan untuk memutar generator guna menghasilkan energi (tenaga) listrik. Itulah sebabnya pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga air (PLTA) sering didirikan di daerah aliran sungai di pegunungan.
Hukum bejana
berhubungan mengatakan bahwa air dalam bejana berhubungan permukaannya sama.
Ternyata hukum bejana berhubungan ini tidak berlaku pada pipa kapiler, mengapa
? Pipa kapiler artinya pipa yang berukuran diameternya sangat kecil (dalam
ukuran milli atau mikron). Pada pipa kapiler terdapat daya adhesi air dengan
dinding pipa kapilernya lebih kuat daripada daya kohesinya, sehingga permukaan
airnya menjadi lebih tinggi. Daya adhesi adalah daya tarik menarik antar
molekul yang berbeda, seperti daya tarik menarik antara molekul air dengan
dinding pipa kapiler.
Daya kohesi adalah daya
tarik menarik antar molekul yang sejenis, seperti daya tarik menarik molekul
air sendiri. Apabila kamu perhatikan secara teliti tentang permukaan air dalam
sebuah tabung, ternyata pada bagian tepi atau dinding tabung itu, permukaan
airnya membentuk cekungan ke atas; artinya daya adhesinya lebih kuat
dibandingkan kohesinya. Pipa kapiler di alam terdapat pada tumbuhan tinggi,
yaitu pembuluh kayu (xilem). Pembuluh kayu pada tumbuhan merupakan pipa-pipa
kapiler, karena setiap dinding melintangnya luruh. Hal ini berbeda dengan
jaringan lainnya, seperti parenkim, sel-selnya masih memiliki dinding
melintang. Itulah sebabnya tumbuhan yang tingginya mencapai lima puluh meter
masih dapat memperoleh air untuk kehidupannya. Daya kapileritas suatu pipa
dapat menaikkan air hingga mencapai lima puluh meter. Bagaimanakah halnya
dengan tumbuhan yang tinggi lebih dari lima puluh meter atau mencapai seratus
meter untuk memperoleh air ?.
Tumbuhan dapat mengisap air tanah oleh adanya tekanan osmosis pada selsel akarnya, batangnya dan sel-sel daunnya. Tekanan akar pada tumbuhan mampu menaikkan air dari tanah sampai setinggi 2 meter. Adanya tekanan akar, daya adhesi air dengan dinding pembuluh kayu pada batang tanaman itu, dan dibantu oleh daya isap daun itulah menyebabkan tumbuhan yang sangat tinggi pun dapat memperoleh air dan zat-zat yang terlarut di dalamnya. Daya isap daun disebabkan oleh adanya tekanan osmosis pada sel-sel daun. Tekanan osmosis sel-sel daun adalah daya isap sel-sel daun yang disebabkan oleh sel-sel daun tersebut memiliki konsentrasi larutan lebih tinggi daripada sel-sel sekitarnya, mengapa? Sel-sel daun memiliki klorofil (zat hijau daun) sehingga dapat berfotosintesis. Sel-sel daun yang berfotosintesis menghasilkan zat gula sehingga konsentrasi cairan sel-selnya menjadi lebih tingi; dan akibatnya mampu mengisap air yang ada di sekitarnya. Kondisi ini menyebabkan sel-sel daun mampu mengisap air pada sel-sel batang hingga sel-sel akarnya, yang pada akhirnya sel-sel akar pun menjadi mampu mengisap air tanah. Pada kejadian ini menunjukkan kepada manusia bahwa naiknya air tanah hingga ke bagian daun untuk keperluan fotosintesis adalah berkat kerja sama antara daya isap daun, daya kapileritas pembuluh kayu pada batangnya, dan dibantu oleh adanya tekanan akarnya yang memiliki tekanan osmosis terhadap air tanah. Hal ini menjadi pelajaran bagi manusia, bahwa kelancaran program pembangunan pemerintah perlu didukung oleh semua lapisan masyarakat, baik masyarakat tingkat bawah (tekanan akar atau daya osmosis akar), masyarakat tingkat menengah (daya kapileritas batang) dan masyarakat tingkat atas (daya isap daun). Untuk jelasnya bagaimana peran akar, batang dan daun dalam pengangkutan air tanah, coba kamu pelajari gambar berikut:
Gambar 1.3 Kerja sama tekanan akar, daya kapiler batang,
dan daya isap daunnya menyebabkan tumbuhan memperoleh air dan zat- zat yang
dibutuhkan.
Apabila kita perhatikan dengan lebih
teliti keadaan permukaan air dalam sebuah bejana, ternyata permukaannya tidak
mendatar persis tetapi pada bagian pinggir dinding bejana membuat permukaan
cekung ke atas sedikit atau lebih tinggi daripada permukaan air di bagian
tengahnya. Hal ini disebabkan oleh adanya daya adhesi air dengan dinding bejana
lebih kuat daripada daya kohesi air itu sendiri. Itulah sebabnya, apabila bejana
tersebut berupa pipa kapiler, maka adhesi air yang terjadi pada dinding kapiler
akan berimpit, dan saling menyatu sehingga mendorong menaiknya permukaan air di
dalam pipa kapiler itu. Semakin kecil diameter pipa kapiler, semakin tinggi
permukaan air yang terbentuk. Hasil penelitian, ternyata kemampuan daya
kapileritas untuk pipa kapiler terkecil hanya mampu menaikkan permukaan air
setinggi lebih kurang 50 meter saja. Daya adhesi dan kohesi setiap zat cair
adalah berbeda-beda.
Pada contoh air, ternyata daya adhesinya lebih kuat daripada daya kohesinya sehingga permukaan air tersebut agak cekung. Hal ini, berbeda dengan air raksa atau air berat (Hg) memiliki daya adhesi yang lebih lemah dibandingkan daya kohesinya; akibatnya permukaan air raksa pada sebuah tabung terbentuk agak cembung, karena bagian tepi yang bersentuhan dengan dinding bejana menurun.
2. Air memiliki gaya tekan ke segala arah
Mengapa suatu benda
ditimbang di dalam air memiliki berat atau massa yang lebih ringan dibandingkan
dengan ditimbangnya di udara ? Pernahkah kamu melihat pompa hidrolik yang
mengangkat sebuah mobil di bengkel pencucian mobil ? Pompa hidrolik tersebut
menggunakan prinsip kerja bahwa air dapat menekan ke segala arah. Adanya gaya
tekan ke atas pada air menyebabkan kita mudah berenang di air kolam, air laut,
air danau, maupun air sungai. Gaya tekan ke atas air akan semakin besar bila
kandungan garamnya semakin tinggi. Selain itu, gaya tekan ke atas air
dipengaruhi oleh konsentrasinya. Contohnya: air Laut Mati di negara Arab Saudi
memiliki kadar garam tinggi, sehingga dapat mengapungkan manusia yang terjun ke
dalamnya. Coba perhatikan gambar dan percobaan di bawah ini.
Sumber : Techno Okezone
Sumber : TEMPO.co
Gambar 1.5 Air di Laut Mati dapat mengapungkan manusia yang masuk kedalamnya.
Gambar 1.6 Kapal selam dan kapal air dari besi
dapat mengapung di air
Pernahkah kalian bermain-main di air kolam dengan menggunakan ban mobil yang terisi udara? Ban mobil (”Ban dalam mobil”) yang terisi udara dapat mengapung di air kolam itu, bahkan kamu pun dapat menumpanginya, bukan ? Tetapi jika ban mobil itu bocor, maka ban mobil akan tenggelam. Kejadian ini dapat menjelaskan bahwa sesuatu benda yang memiliki massa jenis lebih besar daripada massa jenis air dapat terapung, jika benda itu mengandung rongga udara yang memadai dengan massanya. Itulah sebabnya, bagaimana caranya kapal selam dapat menyelam ke dasar laut dan mengapung ke atas permukaan laut ? Hal tersebut, karena kapal selam memiliki ruangan udara yang dapat diatur ke luar masuknya air ke dalamnya. Jika ruangan udara kapal selam itu diisi air, maka kapal selam bertujuan menyelam. Tetapi jika ruangan udara kapal selam itu dikeluarkan airnya, maka kapal selam bertujuan untuk muncul ke permukaan air laut.
3. Air dapat melarutkan zat tertentu
Apabila kita perhatikan keadaan air di sekitar kita, maka
akan ditemukan ada air yang bening dan ada air yang keruh. Air yang keruh
menunjukkan bahwa air memiliki sifat dapat melarutkan zat tertentu. Adanya
sifat air dapat melarutkan zat-zat, manusia dapat memanfaatkan air sebagai
media untuk bahan pembersih dan bahan minuman. Berbagai aneka minuman
menggunakan bahan dasarnya air, seperti: air teh, air kopi, dan air sirop.
Pernahkah kamu membuat jenis-jenis minuman tersebut ? Kemampuan melarutnya
zat-zat dipengaruhi oleh suhu. Bahan minuman seperti teh, kopi, coklat akan
mudah melarut pada air panas; demikian pula gula untuk melarutkannya perlu air
panas. Itulah sebabnya minuman teh, air kopi dan coklat tergolong jenis minuman
penghangat tubuh,
karena enaknya minuman ini diminum dalam keadaan hangat. Berbagai jenis minuman sirop menggunakan bahan dasarnya adalah air dengan gula. Untuk membuat aneka minuman perlu menambah bahan-bahan lainnya yang tidak berbahaya bagi kesehatan, tetapi bersifat menambah kesegaran atau aneka rasa. Selanjutnya air sebagai bahan pembersih, manusia dapat menggunakannya untuk berbagai keperluan, seperti: membersihkan badan (mandi), untuk mencuci pakaian atau barang dapur atau kendaraan, dan mengencerkan larutan zat tertentu, bahkan untuk membuat bangunan atau jembatan beton pun menggunakan air. Misalnya cat tembok yang sudah kental dapat diencerkan dengan menambahkan air ke dalamnya. Air banyak digunakan sebagai bahan pelarut untuk berbagai keperluan manusia. Tetapi ingat, air pun dapat menyebabkan mala petaka atau bencana, jika tidak terkendali. Coba kamu sebutkan berbagai kemasan bahan pembersih menggunakan media air, seperti sampoo, sabun cair, dan sebagainya. Air adalah ciptaan Tuhan, disediakan untuk berbagai keperluan hidup manusia.
4. Air di alam mengandung mineral
Di alam sangat sulit mendapatkan air murni, karena
berhubungan dengan tanah atau udara yang mengandung debu dan zat-zat terlarut
lainnya. Itulah sebabnya air di alam memiliki rasa yang berbeda-beda, ada yang
tawar dan ada yang asin. Air minum yang mengandung mineral lengkap dan seimbang
dengan kebutuhan tubuh sangat baik untuk minuman sehat. Ada pula tumbuhan yang
hidupnya di air, seperti kangkung, ganggang, kayambang (Salvinia), tanaman
Hydrilla dan Ranunculus. Hal ini berarti di dalam air pun terlarut zat-zat yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Itulah sebabnya, jika kamu memiliki
sebuah akuarium dapat dilengkapi dengan tanaman air seperti Hydrilla dan
Ranunculus.
Tumbuhan air seperti itu merupakan sumber penghasil
oksigen di lingkungan air yang penting bagi pernapasan binatang-binatang air
seperti ikan, udang, kerang-kerangan, dan lainnya. Air tanah yang baru ke luar
dari permukaan tanah berbatuan adalah masih sehat. Hal ini, karena air tersebut
mengalami penjernihan secara alami oleh lapisan batuan itu. Itulah sebabnya
pengelola air mineral (aqua) dalam kemasan botol mencari sumber airnya di
daerah pegunungan.
Berdasarkan kandungan garamnya, air di alam dapat dikelompokkan
menjadi dua golongan, yaitu: (1) Air tawar; dan (2) Air asin. Pada air tawar,
kandungan miner kebanyakan garam karbonat. Tetapi pada air asin, kandungan
mineralnya kebanyakan garam sodium (Garam Natrium/NaCl). Air yang bersumber
dari pegunungan bersifat tawar, karena mengandung banyak garam karbonat. Garam
karbonat bersumber dari batuan-batuan yang dilewati oleh air, seperti mineral
kalsium (Ca) dan phosphor (P).
Bukti-bukti bahwa air yang melewati batuan dapat membawa
unsur kalsium adalah perhatikan air yang menetes di dalam gua batu. Pada gua
batu tersebut, kamu akan menemukan dimana ada air menetes dari langit langit
gua akan terbentuk stalagtit dan stalagmit. Stalagtit adalah tonjolan batuan
yang terbentuk akibat air yang menetes di langit-langit gua batu secara
perlahan-lahan mengendapkan mineral kapur di atas langit-langit gua batu itu.
Stalagmit adalah
gundukan batuan yang
terbentuk di dasar gua batu, persis terletak di bawah stalagtit. Bila stalagtit
memanjang dan stalagmit meninggi, pada akhirnya tonjolan ke dua batuan endapan
tersebut membentuk tiang kapur di dalam gua batu.
Wujud air dapat dipengaruhi oleh faktor suhu
lingkungannya. Air di daerah kutub dapat menjadi lapisan es (salju) akibat
suhunya dingin, karena daerah itu sedikit mendapat penyinaran matahari. Daerah
gurun banyak mendapat penyinaran matahari sehingga suhunya tinggi, banyak
terjadi penguapan menyebabkan daerah ini kering. Penyinaran matahari yang
tinggi dapat menyebabkan penguapan air laut untuk membentuk awan atau mendung.
Berbagai mendung dari arah berbeda tertahan dan terkumpul pada puncak gunung
semakin tebal, dan akhirnya menurunkan hujan. Air hujan meresap ke dalam tanah
dibantu oleh tumbuhan menjadi air tanah. Air tanah muncul ke permukaan
pegunungan sebagai mata air. Air dari mata air mengalir ke lembah dan daerah
yang lebih rendah membentuk sungai-sungai. Air sungai bermuara ke laut, dan
seterusnya. Hal inilah yang menyebabkan air mengalami daur ulang di alam, dan
menjamin air tidak akan habis. Daur ulang air mengalami beberapa mata rantai,
dan apabila salah satu mata rantainya rusak akan mengalami gangguan dalam
peredaran air di alam, seperti air sungai yang kering di musim kemarau dan
menjadi bencana banjir di kala musim hujan tiba. Salah satu upaya untuk memperbaiki
sistem aliran sungai tersebut adalah perlu dilakukan penghijauan sepanjang DAS
(Daerah Aliran Sungai) dan pegunungan yang gundul. Penghijauan penting untuk
penyerapan air hujan ke dalam tanah menjadi air tanah.